Blogger Widgets MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG TIRAM: 11/27/17

MTs

Senin, 27 November 2017

Puisi Hari Guru Dan Hari Ibu



Antara Malaikat Yang Terlihat Dan Sosok Yang Tanpa Pamrih 
Buah Karya : Irfan
 
Kepada semua, ayah dan ibunda tercinta, bapak/ibu guru yang saya muliakan dan di saksikan halayak ramai di acara yang bertuah ini, “pelepasan katanya” pelepasan siswa/siswi mts alwashliyah tanjung tiram, yang berpindah tingkat. Mengakhiri masa remaja dibangku mts dan beranjak dewasa menuju bangku SMA,, itu jika luluss.. mudah-mudahan luluss... Amin

Saya mohon,saya harap,tanpa mengurangi rasa pendengaran kita semua kiranya untuk mendengarkan hasrat yang ingin saya sampaikan, tidak untuk dipuji, apa lagi di caci. Tapi, Cukup dengan menghayati curahan hati saya, jika ada nasihat dalam penyampaian ini, silahkan di turuti, jika kira tak berguna simpanlah dalam hati.
Untuk mu ya Robb, maha pencipta hamba hambanya,, maha pencipta hati yang terkasih, maha pembentuk kekuatan yang teramat kuat. Yang mampu menyandingkan kedua sosok yang begitu penting di dalam kehidupanku, mungkin di dalam kehidupan kita semua,,, 

Ucapan selamat buat mentari yang setiap pagi memberi cerah yang teramat penting untuk semua manusia,  Yaa terutama untuk saya, mungkin sinaran matahari menggambarkan semangat yang tak pernah bosan,  Walau kadang hilang,  Yaaaa besok pagi tetap bersinar,,  Sama seperti harapan seseorang,  Ketika bisa membuat manfaat utk banyak orang,  saya fikir itu akhir dari kesuksesan, membuat orang tua tersenyum, membuat guru menjadi bangga, serta terus mampu menularkan kebaikan yang dilakukan, dengan tanpa pamrih,. Membalas akan kebaikan yang pernah mereka lakukan, merawat, menjaga, itu kekuatan ibu dan ayah.  Dan seorang yang tanpa pamrih Mengajari dengan penuh kesabaran, mengayomi tanpa pernah menyerah, itu dirimu, hanya dirimu wahai ibu/bapak guru yang sangat luar biasa berjasa dalam hidupku, yaaa dalam kehidupan semua siswa yang sekarang lagi di hadapan saya.
Hanya untuk kau sang penguat semangatku
Siapa.?
Yaaa semua tentu tau jawabnnya,,,
ibu,,, dia seorang malaikat yang terlihat oleh siapapun..
ayah,,, dia pangeran yang memiliki kekuatan yang nyata di kehidupan kita.
Guru,, salah seorang pahlawan dalam segala hal penting di kehidupan kita, sebab mereka mampu merubah seorang yang biasa, menjadi seorang yang sangat luar biasa, contohnya saya, “saya rasa”

Bercerita tentang sosok yeng mengagumkan ini, mungkin tiada habisnya, tiada bisa diumpakan seperti apa, karna Mereka memberi motifasi saya, membangkitkan reputasi sehingga saya bisa berdiri disini, mengenalkan diri, bisa bercerita seperti membaca puisi, walaupun sebenarnya.a.a ini hanya menyampaikan inspirasi di hati,.


Mata Tertuju pada suatu barisan yang dia adalah semua pahlawan kami,
Wahai ayah,,, wahai ibuuu,,, inilah guru yang sangat kami hormati, guru yang akan merubah masa depan kami menjadi pelangi yang berwarna warni, mereka pengganti ayah ibu di saat kami tidak di hadapanmu,. Kenalilah mereka, ingat mereka, sebab merekalah penyambung orang tua kami ketika kami di bangku sekolah..

Merah saga di sore hari terlihat jelas olehku, ketika aku duduk membayangkan masa kecil dahulu. Disaat matahari mulai menyinari pagiku, teringat ibu menyapu keningku sambil terucap “nak bangun hari sudah pagi” , segeralah bersiap untuk pergi kesekolah, sebab ibu tak ingin melihat pendidikanmu lebih rendah dari kedua orang tuamu ini.
Ibu ingin kau menjadi cerita kepada semua,, atas kesuksesan yang kau raih.. dengan bangga hati ibu berkata “itu anakku, kebanggaanku”.
Ibu dan ayah tak pernah berharap banyak, hanya ingin ketika ibu dan ayah sudah tidak bisa berdiri, tidak bisa berjalan, kau ada sebagai penyambung kaki kaki ini untuk membuat seuatu yang akan ibu berikan kepadamu,,, dan apabila mata ini mulai berkurang penglihatannya, ibu dan ayah ingin kau sebagai penunjuk arah yang akan menuntun ibu kepada kebahagian, dan kebaikan yang kekal,.
Sebab hanya doa anak yang sholih/sholiha yang bisa menjadi penerang di akhir hayatnya nanti, bukan harta kita yang bisa membuatnya bangga,
bukan jabatan kita yang membuatnya menjadi raja,, tetapi,perlakuan dari anak anaknyalah yang akan menuntun ia kesyurga,.

Sebenarnya, aku tak ingin menggores hati ibu, tak ingin menghujat hati ayah. Aku ingin menjadi yang terbaik, menjadi yang terhebat agar kau dapat tersenyum untukku. Terkadang hati ini menja untuk diperhatikan, manja untuk dimarahi, namun ada kadang diantara kami malah membuat ia menangis. Itulah hebatnya malakat yang terlihat ini, ia tidak pernah meneteskan air matanya di hadapan kami para pemberontak hatinya, yang sering menyayat hati dan perasaannya, serta pemalak uang yang ada di saku bajunya, namun malah sebaliknya ia tetap tegar, ia tetap mengatakan “ibu tidak apa-apa”,, masya Allah. Itulah kekuatan dan kemuliaan hati orang tua yang jika dinilai takkan pernah ada setara dengan apapun.
Untuk bintang yang setiap hari melukiskan keindahan malam, mungkin tak sebanding dengan keindahan hati serta jasa ibu kepada kita,
Untuk para gunung yang menjulang tinggi mengokohkan dunia ini, mungkin tak sekokoh hati ayah ketika mengasihi kita.
Kekuatan itu semua tercipta oleh Allah sang pencipta yang maha mengalahkan semua, ayah, ibu, guru, serta yang hidup di bumi,, karna dialah yang menggerakkan hati manusia tersebut untuk mengasihi, mencintai dan menyayangi kami.

Lagi lagi mengagumkan Sinaran mentari pagi seakan kehangatan dari mu wahai guruku,
Kau terbangun dengan penuh semangat Mendidik kami tak pernah lelah, Mengajari kami dengan penuh kasih sayang
Disini,,, saya berdiri di saksikan hijaunya kibaran bendera washliyah,, Kami arungkan namamu wahai guru guru yang telah berjasa.
Takkan kami lupakan setiap perkataan darimu…
Perkataan Yang terus membangkitkan semangat kami,,
Untuk berguna, berkarya, berjasa terhadap kedua orang tua, bahkan dunia dan seisinya.
Ketika kami sebutnamamu, “guruku” mata ini seakan bercerita Kau adalah semesta yang nyata,
Mungkin, Itu semua karena kita berada di satu wadah,, “washliyah,,
Tanpamu Washliyah,, Takakan pernah ada sosok –sosok manusia yang begitu kami banggakan, Kami kenang, kami ingat, tapi kami yakin jasa mu para guru kami tetap hidup di hijaunya bendera kami, di putihnya bulan dan bintang di langit mu ya Robb…
Serta mereka dekat denganmu, di pelukanmu.. wahai semua guruku.

Akhir cerita, ketika kami para siswa yang akan beranjak dewasa, meninggalkan washliyah ini, kami juga ingin di kenang ,, seperti kami mengenang wahai guru tanpa tanda jasa..