Antara Malaikat Yang Terlihat Dan Sosok Yang Tanpa
Pamrih
Buah Karya : Irfan
Kepada semua,
ayah dan ibunda tercinta, bapak/ibu guru yang saya muliakan dan di saksikan
halayak ramai di acara yang bertuah ini, “pelepasan katanya” pelepasan siswa/siswi mts alwashliyah
tanjung tiram, yang berpindah tingkat. Mengakhiri masa remaja dibangku mts dan
beranjak dewasa menuju bangku SMA,, itu jika luluss.. mudah-mudahan luluss... Amin
Saya mohon,saya
harap,tanpa mengurangi rasa pendengaran kita semua kiranya untuk mendengarkan
hasrat yang ingin saya sampaikan, tidak untuk dipuji, apa lagi di caci. Tapi, Cukup
dengan menghayati curahan hati saya, jika ada nasihat dalam penyampaian ini,
silahkan di turuti, jika kira tak berguna simpanlah dalam hati.
Untuk mu ya
Robb, maha pencipta hamba hambanya,, maha pencipta hati yang terkasih, maha
pembentuk kekuatan yang teramat kuat. Yang mampu menyandingkan kedua sosok yang
begitu penting di dalam kehidupanku, mungkin di dalam kehidupan kita semua,,,
Ucapan selamat buat mentari yang setiap pagi memberi
cerah yang teramat penting untuk semua manusia,
Yaa terutama untuk saya, mungkin sinaran matahari menggambarkan semangat
yang tak pernah bosan, Walau kadang
hilang, Yaaaa besok pagi tetap bersinar,, Sama seperti harapan seseorang, Ketika bisa membuat manfaat utk banyak
orang, saya fikir itu akhir dari
kesuksesan, membuat orang tua tersenyum, membuat guru menjadi bangga, serta
terus mampu menularkan kebaikan yang dilakukan, dengan tanpa pamrih,. Membalas
akan kebaikan yang pernah mereka lakukan, merawat, menjaga, itu kekuatan ibu
dan ayah. Dan seorang yang tanpa pamrih Mengajari
dengan penuh kesabaran, mengayomi tanpa pernah menyerah, itu dirimu, hanya
dirimu wahai ibu/bapak guru yang sangat luar biasa berjasa dalam hidupku, yaaa
dalam kehidupan semua siswa yang sekarang lagi di hadapan saya.
Hanya untuk kau
sang penguat semangatku
Siapa.?
Yaaa semua tentu
tau jawabnnya,,,
ibu,,, dia
seorang malaikat yang terlihat oleh siapapun..
ayah,,, dia
pangeran yang memiliki kekuatan yang nyata di kehidupan kita.
Guru,, salah
seorang pahlawan dalam segala hal penting di kehidupan kita, sebab mereka mampu
merubah seorang yang biasa, menjadi seorang yang sangat luar biasa, contohnya
saya, “saya rasa”
Bercerita
tentang sosok yeng mengagumkan ini, mungkin tiada habisnya, tiada bisa
diumpakan seperti apa, karna Mereka memberi motifasi saya, membangkitkan
reputasi sehingga saya bisa berdiri disini, mengenalkan diri, bisa bercerita
seperti membaca puisi, walaupun sebenarnya.a.a ini hanya menyampaikan inspirasi
di hati,.
Mata Tertuju
pada suatu barisan yang dia adalah semua pahlawan kami,
Wahai ayah,,,
wahai ibuuu,,, inilah guru yang sangat kami hormati, guru yang akan merubah
masa depan kami menjadi pelangi yang berwarna warni, mereka pengganti ayah ibu
di saat kami tidak di hadapanmu,. Kenalilah mereka, ingat mereka, sebab merekalah
penyambung orang tua kami ketika kami di bangku sekolah..
Merah saga di
sore hari terlihat jelas olehku, ketika aku duduk membayangkan masa kecil
dahulu. Disaat matahari mulai menyinari pagiku, teringat ibu menyapu keningku
sambil terucap “nak bangun hari sudah pagi” , segeralah bersiap untuk pergi
kesekolah, sebab ibu tak ingin melihat pendidikanmu lebih rendah dari kedua orang
tuamu ini.
Ibu ingin kau
menjadi cerita kepada semua,, atas kesuksesan yang kau raih.. dengan bangga
hati ibu berkata “itu anakku, kebanggaanku”.
Ibu dan ayah tak
pernah berharap banyak, hanya ingin ketika ibu dan ayah sudah tidak bisa
berdiri, tidak bisa berjalan, kau ada sebagai penyambung kaki kaki ini untuk
membuat seuatu yang akan ibu berikan kepadamu,,, dan apabila mata ini mulai
berkurang penglihatannya, ibu dan ayah ingin kau sebagai penunjuk arah yang
akan menuntun ibu kepada kebahagian, dan kebaikan yang kekal,.
Sebab hanya doa
anak yang sholih/sholiha yang bisa menjadi penerang di akhir hayatnya nanti,
bukan harta kita yang bisa membuatnya bangga,
bukan jabatan
kita yang membuatnya menjadi raja,, tetapi,perlakuan dari anak anaknyalah yang
akan menuntun ia kesyurga,.
Sebenarnya, aku
tak ingin menggores hati ibu, tak ingin menghujat hati ayah. Aku ingin menjadi
yang terbaik, menjadi yang terhebat agar kau dapat tersenyum untukku. Terkadang
hati ini menja untuk diperhatikan, manja untuk dimarahi, namun ada kadang
diantara kami malah membuat ia menangis. Itulah hebatnya malakat yang terlihat
ini, ia tidak pernah meneteskan air matanya di hadapan kami para pemberontak
hatinya, yang sering menyayat hati dan perasaannya, serta pemalak uang yang ada
di saku bajunya, namun malah sebaliknya ia tetap tegar, ia tetap mengatakan
“ibu tidak apa-apa”,, masya Allah. Itulah kekuatan dan kemuliaan hati orang tua yang
jika dinilai takkan pernah ada setara dengan apapun.
Untuk bintang
yang setiap hari melukiskan keindahan malam, mungkin tak sebanding dengan
keindahan hati serta jasa ibu kepada kita,
Untuk para
gunung yang menjulang tinggi mengokohkan dunia ini, mungkin tak sekokoh hati ayah
ketika mengasihi kita.
Kekuatan itu
semua tercipta oleh Allah sang pencipta yang maha mengalahkan semua, ayah, ibu,
guru, serta yang hidup di bumi,, karna dialah yang menggerakkan hati manusia
tersebut untuk mengasihi, mencintai dan menyayangi kami.
Lagi lagi mengagumkan Sinaran mentari pagi seakan
kehangatan dari mu wahai guruku,
Kau terbangun dengan penuh semangat Mendidik kami tak pernah lelah, Mengajari kami dengan penuh
kasih sayang
Disini,,, saya berdiri di saksikan hijaunya kibaran bendera washliyah,, Kami arungkan
namamu wahai guru guru yang telah berjasa.
Takkan kami
lupakan setiap perkataan darimu…
Perkataan Yang
terus membangkitkan semangat kami,,
Untuk berguna, berkarya, berjasa terhadap kedua orang tua, bahkan dunia dan seisinya.
Ketika kami
sebutnamamu, “guruku” mata ini seakan
bercerita Kau adalah
semesta
yang nyata,
Mungkin, Itu semua karena kita berada di satu
wadah,, “washliyah”,,
Tanpamu Washliyah,, Takakan pernah ada sosok –sosok
manusia
yang begitu kami banggakan, Kami kenang, kami ingat, tapi kami yakin jasa mu para guru kami tetap hidup di hijaunya bendera kami, di putihnya bulan dan bintang di langit mu ya Robb…
Serta mereka dekat denganmu, di pelukanmu.. wahai semua
guruku.
Akhir cerita,
ketika kami para siswa yang akan beranjak dewasa, meninggalkan washliyah ini, kami juga ingin di kenang ,, seperti
kami mengenang wahai guru tanpa tanda
jasa..